Bagi para jemaah umroh Travel Wisata halal, haji, atau wisata muslim berkesempatan berada pada Arab Saudi tentu tak akan disia-siakan. Di sela-sela ketika menjalankan serangkaian ibadah bisanya para jama’ah, terutama jamaah perempuan , akan menyempatkan diri buat berbelanja sang-sang bagi sanak saudara dan teman-sahabat di tanah air.
Lokasi perbelanjaan yang menjual beraneka barang dengan harga miring, itulah yang umumnya menjadi incaran para jama’ah. Terlebih lagi, bila tempat tadi memperbolehkan adanya tawar menawar harga.
Nah, sebagai referensi, berikut kami rekomendasikan 7 tempat wisata belanja murah meriah & paling recommended pada Arab Saudi. Berikut ulasannya :
1. Pasar Bab Mekah
Meski namanya Pasar Bab Mekah, lokasi pasar ini terletak di Suhaifa, di salah satu sudut kota Jeddah, Arab Saudi. Pasar tradisional ini buka setiap pagi & tutup menjelang shalat Dzuhur. Pasar ini adalah lokasi favorit buat memborong sang-oleh karena selain barang-barang yang dijual lengkap, harganya pun murah dibandingkan menggunakan pasar atau pusat perbelanjaan lain.
Pasar Bab Mekkah bisa dijangkau dengan mobil berdasarkan pusat kota, jaraknya hanya 10 mnt. Semua harga barang yg dijual pada Pasar Bab Mekah terjangkau & termasuk murah dibandingkan dengan pada tempat lain. Oleh karenanya, pastikan Anda mencatat seluruh kebutuhan Anda sebelum membeli sebagai akibatnya nir menguras isi dompet Anda.
Sebagai perbandingan harga, parfum yg dijual di Pasar Bab Mekah contohnya, parfum Ted Lapidus, ukuran 100 mililiter dijual seharga 50 Riyal atau lebih kurang Rp150 ribu, padahal pada Indonesia biasa dijual pada atas Rp. 500 ribu. Sementara, parfum yg sama dijual pada Corniche dengan harga paling murah 60 Riyal. Selain parfum, kurma nabi atau Kurma Ajwa dijual 60 Riyal per kilogram. Harga tersebut lebih murah 25% daripada yang dijual pada Madinah dan Mekkah yg seharga 80 Riyal. Begitu pula dengan pewarna kuku yang seharga 15 sampai 20 Riyal, surban seharga 10 Riyal.
Dua. Pasar Kurma Kakiyah
Tak “afdhol” cita rasanya, apabila Anda perjalanan ke Mekah buat umroh & haji tanpa berziarah ke kota suci Mekkah tanpa menyapa pasar kurma yang masih ada di Pasar Induk Kakiyah atau Kaqiyah. Pasar murah ini berlokasi di jalan Umm al-Mu’mineen Umm Salama. Agak jauh memang dari Masjidil Haram.
Di pasar yang letaknya 20 kilometer menurut masjidil haram ini memang populer menjadi pasar fauna terbesar di Kota Makkah. Di musim haji pasar ini akan dipenuhi sang para jamaah yg mencari fauna qurban juga buat keperluan dam.
Letak Pasar Murah Kakiyah berada sempurna di sebelah pasar fauna. Meskipun jauh, tetapi pasar ini menunjukkan ratusan jenis kurma. Bahkan berdasarkan Anwar, galat satu penjual dipasar murah ini dapat dipastikan terdapat lebih kurang 700an jenis kurma dijual di tempat ini.
Kurma yang paling digemari oleh jemaah haji Indonesia artinya jenis Ajwa dan Sukkari. Banyak riwayat yang menjelaskan bahwa Kurma Ajwa merupakan kurma yg sangat disukai Rasulullah SAW. Harga kurma Ajwa pada pasar ini jua sangat bervariasi.
Kurma Ajwa menggunakan kualitas super dihargai sampai 50 Real per kilogram. Sementara itu, kurma Ajwa menggunakan kualitas 2 dipasarkan sekitar 35 Real. Jauh dibawah harga pasaran kurma yang dipasarkan di area Sekitar Masjidil Haram.
3. Pasar Zakfariah
Berada pada Tanah Suci, cita rasanya kurang pas apabila nir mampir ke pasar yg unik ini. Pasar `borong` atau Pasar Zakfariah. Pasar tradisional ini terletak lebih kurang 1 kilometer dari Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. Pasar tradisional ini menjual banyak sekali keperluan ibadah, termasuk perhiasan emas, jam tangan, dan barang-barang elektronika berupa telepon genggam.
Para pedagangnya rata-rata bisa menggunakan bahasa Indonesia walaupun dengan logat Arab. Tawar-menawar juga lazim dilakukan di pasar yg sempurna saat sholat pribadi tutup & digelar karpet buat alas sholat di lorong-lorong jalan pasar itu.
Pasar Zakfariah dianggap juga menjadi pasar `borong` karena para pembeli yang umumnya jama’ah haji poly yang berbelanja dengan memborong barang sebagai oleh-sang & harganya umumnya nisbi di bawah harga eceran pada pasar lainnya.
4.Pusat perbelanjaan Bin Dawood
Pusat perbelanjaan ini terletak di daerah Aziziyah, Misfalah, Sulaymaniyah, & Ajyad. Berbagai barang dan kebutuhan dijual pada tempat tersebut menggunakan harga yg bersaing.
Seperti halnya pada supermarket pada Indonesia, bonus menarik mampu dihasilkan di tempat belanja ini apabila Anda membeli barang dalam jumlah besar . Apabila satu potong gamis yg dijual pada toko-toko kostum di kurang lebih Masjidil Haram dibanderol dengan harga 40 riyal, Anda bisa membeli satu kodi (20 pangkas) baju yg sama pada Bin Dawood menggunakan harga 20 riyal per pangkas.
Lima.Pasar Murah Aziziyah
Pasar Murah Aziziyah merupakan sebuah area yang terletak diantara Mekkah dan Mina. Di area ini nir sedikit berdiri apartement atau akomodasi yg secara umum dikuasai diperuntukkan bagi Jemaah haji. Banyak berdasarkan Jemaah haji bermukim di Mina selama menjelang wukuf hingga setelah seluruh ritual ibadah haji.
Wilayah aziziyah ini padat oleh para jamaah haji menurut seluruh global dan penduduk orisinil. Kita nir susah buat mengetahui letak pasar murah Aziziyah dan letak sentra perbelanjaan di sana. Di sini masih ada sekian poly bahkan ratusan toko-toko yg memasarkan bermacam produk misalnya fashion, parfum, & beraneka aneka barang lainnya.
6. Pasar Ukaz
Pasar Ukaz poly menjual aneka macam jenis butir kurma. Pasar ini terletak di kota Mekah. Dulu, Pasar Ukaz merupakan pusat perdagangan rakyat Mekkah yang selalu ramai. Namun sekarang pasar ini agak sepi pengunjung. Luas Pasar Ukaz lebih kecil dibandingkan dengan Pasar Aziziyah.
Ukaz merupakan pasar kuno yang paling terkenal pada Semenanjung Arabia. Nama tadi diambil dari apa yg dikerjakan orang Arab pada loka tersebut, mereka memamerkan prestasi & nenek moyang mereka. Pasar tersebut tercatat buat pertama kalinya dalam 500 Sebelum Masehi. Pasar tersebut terletak pada antara Thaif & Mekah, tepatnya pada kota Al-Athdia. Pasar populer diadakan bersamaan dengan pasar di Hadramaut. Pasar ini melebihi pasar lainnya, pada kemegahan, hubungan dagang, manifestasi syair, kesukuan dan dikunjungi oleh suku Quraisy, Hawazin, Ghatafan, Aslam, Ahabish, Adl, ad-Dish, al-Haya dan al-Mustaliq.
Diadakan dalam 15-30 Dzu al-Qa’dah. Para pedagang membawa barang memakai onta atau keledai menuju pasar Ukaz. Barang dagangan yang dijual pedagang Badui diantaranya permadani, tenda, bulu domba, tembikar, peralatan, perhiasan, parfum, hasil bumi dan rempah-rempah. Di pasar Ukaz jua diadakan banyak sekali pertunjukan baik syair juga nyanyian. Para penyair & penyanyi tiba ke Ukaz buat berpartisipasi pada lomba syair & nyanyian tersebut. Menurut arkeolog Saudi yang sudah memeriksa wilayah ini, memperkirakan pasar Ukaz berakhir hingga 760 Sesudah Masehi.
Quraisy adalah suku Arab yang populer, yg di dalamnya termasuk Nabi memiliki gagasan untuk memiliki sebuah tempat orang Arab dapat berkumpul & bersatu buat melawan musuh. Mereka memilih loka tadi merupakan Ukaz. Tempat tadi merupakan pasar saat para calon haji tiba pada Mekah dan pergi selama empat bulan ke loka tadi. Orang Arab mempunyai bulan khusus yang selama itu disepakati sang mereka untuk nir memakai senjata atau memulai berperang. Terhadap mereka diberikan jaminan atas keselamatan di lingkungan kota tadi buat melakukan kegiatan & berdagang.
Sebagai perbandingan terhadap mal yg terkini, Ukaz tidak hanya memberikan barang untuk dijual, tetapi pengunjung mempunyai poly hal buat dikerjakan di samping berbelanja. Mereka masing-masing memperoleh tantangan buat menandakan siapa yg terbaik menjadi penghasil syair di Arab.
Mereka membanggakan prestasi sukunya & mereka juga mencoba menyelesaikan perselisihan & kontradiksi antar suku. Sejak pasar dibuka, banyak kegiatan budaya di pasar tadi membantu memelihara & melindungi bahasa Arab, membantu menghasilkan syair-syair yang baik & mendorong para penyair untuk menghasilkan syair lebih banyak. Nabi Muhammad s.A.W. Mengunjungi pasar sebesar tujuh kali dan mencoba buat menyebutkan pada orang Arab mengenai Islam di pasar tersebut. King Faisal ibn Abdul Aziz meminta kepada para ahli dan ilmuwan buat mengidentifikasi lokasi berdasarkan Ukaz, dengan mencari kembali catatan kuno & dokumen sejarah yg akhirnya diputuskan lokasinya di dekat Taif ditempat yang dikenal Al-Athdia. Setelah 1300 tahun, pasar tersebut dioperasikan balik & diresmikan oleh Gubernur Mekah, Pangeran Khalid Al-Faisal, putra Raja Faisal. Peristiwa tersebut berlangsung selama 7 hari, terjadi penjualan bermacam-macam barang & bahan, baik tradisional juga terkini. Di tempat tersebut jua masih ada goresan pena syair Arab kuno dalam emas & diperuntukkan buat pengunjung buat melihatnya dan diramaikan sang penyanyi Arab terkenal.
7. Pasar Balad
Salah satu tempat yang mampu sebagai nirwana bagi pebelanja adalah Balad. Selain mempunyai pusat perbelanjaan kelas tinggi yang menunjukkan produk terbaru dari merek fesyen ternama menurut Milan dan Paris, tempat kota tua di Jeddah ini pula dipadati pedagang tradisional & pasar terbuka yg menawarkan aneka produk fesyen & souvenir dengan harga nisbi murah.
Pada malam hari, pusat perbelanjaan ini padat sang pengunjung. Kepadatan sentra perbelanjaan yg terletak di wilayah Corniche ini memuncak selama ekspresi dominan haji lantaran jamaah haji umumnya menyempatkan diri mampir ke Jeddah buat membeli buah tangan.
Karpet, abaya, aneka merk minyak wangi dengan kemasan unik, tasbih, sajadah, jam tangan, aneka produk kulit, kerudung, pasmina, hingga celak mata dan hena mampu dibeli di pusat perbelanjaan yg setiap saat shalat datang ditutup beberapa waktu ini. Sebagian besar barang yang dijual di pasar ini diimpor dari negara lain seperti India,Pakistan,Bangladesh, dan tentu saja, Cina. Hampir semua produk suvenir yg dijual di pasar Balad, termasuk tasbih & kaligrafi, merupakan barang impor berdasarkan Cina. Barang-barang impor berdasarkan Cina ini rata-homogen dijual grosiran dan harganya sangat murah. Harga satuan tasbih batu aneka rona hanya 1 riyal dan harga satuan aneka dompet kulit hanya antara 10 sampai 15 riyal.
Di Balad, harga jual setiap produk sangat bervariasi sesuai dengan kualitasnya & bisa ditawar. Sebagian pedagang jua bisa berbahasa Indonesia meski terbatas dalam angka-angka sebagai akibatnya pengunjung berasal Indonesia yang tidak mampu berbahasa Arab permanen mampu melakukan tawar menawar harga.
Di antara toko-toko pada Balad, Toko Ali Murah merupakan toko yg paling banyak didatangi jamaah haji Indonesia. Meski namanya Ali Murah, tetapi harga barang yg dijual di toko ini sebenarnya relatif lebih mahal dibandingkan harga barang di toko yang lain. Jamaah haji Indonesia rata-homogen lebih menentukan berbelanja di toko ini karena transaksi bisa dilakukan dengan bahasa Indonesia dan pembayaran dapat dilakukan dengan Rupiah. Semua pelayan pada toko ini orang Indonesia, si empunya toko pun fasih berbahasa Indonesia.